♦ بسم الله الرحمن الرحيم ♦
Pernahkah Anda berpikir, mengapa Anda tidak memiliki uang melimpah dan pasangan rupawan? Atau adakah diantara Anda yang bertanya, mengapa Anda terlahir sebagai orang yang lemah dan bukan menjadi orang yang berkuasa?
Setiap dari kita, tentu ingin mendapatkan sesuatu yang menyenangkan menurut ukuran nafsu manusia. Baik itu nafsu yang berwujud harta, anak, kedudukan, atau wanita cantik. Salahkah? Tak salah, bila kita mengharap dan berupaya untuk mewujudkan itu semua. Allah sendiri telah mengabarkan kepada kita bahwa hati manusia memang condong pada perhiasan-perhiasan dunia. Mari kita simak terjemah ayat Al Qur’an yang membuktikan akan hal itu
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang…” (Surah Ali Imran : 14)
Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua manusia diberikan kenikmatan oleh Allah dalam wujud kelapangan harta atau kesuksesan hidup lainnya. Ada yang tetap miskin meskipun ia telah bekerja, adapula yang gagal dalam ujian meskipun ia telah belajar, dan masih saja ada yang sakit meskipun ia telah berobat ke mana-mana. Bagi mereka yang memiliki keimanan yang lemah, tentu ujung dari semua itu adalah marah dan kesedihan. Seringkali, mereka mengatakan bahwa Allah tidak adil atau Allah tidak penyayang terhadap hamba-Nya. Lebih dari itu, tak sedikit yang akhirnya mengakhiri hidup karena tak sanggup menerima kenyataan yang tak sesuai dengan keinginan yang dikehendaki.
Namun bila kita menengok kepada orang-orang yang memiliki keimanan lurus, kita akan mendapati hal-hal yang luar biasa. Hati mereka tetap tenang meskipun ujian dan rintangan silih berganti datang bak air bah yang tak kunjung berhenti. Dalam diri mereka tertanam keyakinan kuat bahwa semua ketetapan Allah pastilah terbaik untuk si hamba. Manis atau pahit perjalanan hidup, mereka lalui dengan syukur dan sabar. Ya, karena bagi orang yang beriman mereka memahami betul firman Allah yang artinya
“Bisa jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian, dan bisa jadi (pula) kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian, Alloh mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui.” (Surah Al Baqarah : 216)
Pembaca yang budiman, marilah kita sejenak bertanya pada diri kita. Apakah kita termasuk golongan orang pertama yang senantiasa mengeluh terhadap pahitnya hidup, ataukah kita termasuk golongan orang kedua yang senantiasa ridho terhadap takdir Allah? Tentu, hanyalah Allah dan Anda yang mengetahui jawaban akan hal itu. Bila Anda masih termasuk pada golongan orang yang pertama, segeralah untuk menuju gerbang perbaikan. Yakinlah, menyesali takdir yang jelek menurut ukuran Anda hanya akan menambah beban hidup. Anda akan senantiasa gelisah dan diliputi kesedihan. Semua yang telah terjadi tidak akan berubah meskipun Anda menangis atau menyesalinya seumur hidup.
Itulah ketetapan terbaik yang telah ditetapkan oleh Allah. Janganlah bersedih karena Allah sangat menyanyangi hamba-Nya yang beriman. Mari kita simak sejenak firman Allah yang artinya
”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”(Surah Fushshilat : 30)
Dan renungkan nasehat Sahabat Abdullah ibnu Shamit kepada putranya
“Wahai anakku, sungguh engkau tidak akan merasakan nikmatnya hakikat iman hingga engkau meyakini bahwa apa yang (telah ditetapkan) akan menimpamu, pasti tidak akan meleset darimu. Apa yang (telah ditetapkan) tidak mengenaimu, pasti tidak akan menimpamu.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan dihasankan asy-Syaikh al-Albani)
Spesial untuk Anda yang memiliki keridhoan terhadap setiap keputusan Allah, maka yang perlu Anda lakukan adalah menjaga hal itu dan istiqomah terhadapnya. Bila Anda bersyukur terhadapa takdir Allah yang baik, maka itu adalah pahala bagi Anda. Bila Anda bersabar terhadap takdir Allah yang buruk pun, maka itu juga pahala bagi Anda. Ingatlah hadist Nabi Muhammad yang artinya
Rasulullah saw bersabda ”Sungguh menakjubkan kedudukan seorang mukmin. Semua urusannya senantiasa baik dan tidak terjadi kecuali bagi seorang mukmin. Jika dia mendapatkan nikmat dia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika dia mendapatkan kesulitan dia bersabar, maka itupun baik baginya.” (HR. Muslim)
Semoga sedikit kata-kata ini menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa ridho terhadap
takdir Allah. Dengan begitu, Insya Allah, sempurnalah keimanan kita karena beriman terhadap takdir Allah yang baik dan buruk merupakan salah satu bagian dari rukum iman yang wajib kita yakini. (adin)
Dikutip dari :
http://www.facebook.com/Lathifahnuramatulloh?fref=ts
Tidak ada komentar:
Posting Komentar